Strategy
Perubahan strategi organisasi terjadi semakin cepat sebagai respons dari perubahan pasar dan persaingan bisnis yang juga semakin dinamis. Akibatnya, istilah “Change or Be Changed” menjadi semakin nyata bagi banyak organisasi.
Untuk dapat bertahan dan bertumbuh, organisasi harus terus melakukan transformasi baik dalam mencari lompatan bisnis yang inovatif maupun melakukan perbaikan terus-menerus. Namun, melakukan transformasi strategi memberikan tantangan tersendiri secara internal, terutama dalam menyelaraskan arah strategi yang baru dengan elemen organisasi yang ada.
Salah satu elemen organisasi yang perlu diperhatikan dalam transformasi organisasi adalah struktur organisasi. Struktur organisasi berperan dalam memastikan arah strategi terpetakan dengan baik ke dalam organisasi, sehingga strategi berhasil dicapai.
Struktur organisasi tidak hanya memetakan jabatan-jabatan yang dibutuhkan organisasi, tetapi juga menentukan tata kerja di dalam organisasi melalui garis pelaporan dan koordinasi. Namun, kegunaan struktur organisasi yang terpenting adalah memastikan semua proses dan kapabilitas organisasi yang dibutuhkan untuk mengeksekusi strategi sudah terpetakan dengan baik.
Menentukan perubahan struktur organisasi yang pas untuk mendukung strategi seringkali menjadi tantangan yang terberat. Lalu bagaimana cara terbaik melakukan review struktur organisasi untuk memastikan bahwa struktur tersebut efektif dan efisien mendukung strategi organisasi?
Ada 8 aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan review struktur organisasi:
Strategy Alignment
Keselarasan strategi dengan struktur organisasi tentunya menjadi awal penting dalam review struktur organisasi. Kejelasan arah strategi perlu dituangkan ke dalam struktur organisasi yang akan didesain.
Process and System Alignment
Dalam aspek ini fokus review berada pada keselarasan struktur organisasi dengan proses bisnis yang akan diimplementasi untuk mengeksekusi strategi. Keselarasan dalam aspek ini memperhatikan tanggung jawab dan wewenang setiap jabatan dengan proses bisnis yang perlu diimplementasikan.
Clarity of Differentiation and Integration
Aspek selanjutnya lebih menyoroti aspek kunci dari struktur organisasi itu sendiri. Dalam mendesain struktur organisasi sering kali kita dihadapkan pada pilihan antara menggabungkan beberapa fungsi ke dalam sebuah struktur atau memisahkannya menjadi beberapa struktur yang terpisah.
Keputusan ini menentukan efektivitas eksekusi fungsi tersebut dan juga menjaga akuntabilitasnya. Misalnya penggabungan fungsi internal audit dan keuangan kurang disarankan karena adanya benturan kepentingan.
Clarity of Roles and Responsibilities
Aspek ini menyoroti bagaimana struktur disusun untuk memberi kejelasan tanggung jawab dan wewenang setiap jabatan baik secara horizontal dan vertical. Misalnya, setiap level jabatan dalam struktur organisasi perlu memiliki kejelasan kontribusi yang memberi nilai tambah, bukan sekedar memperpanjang jalur birokrasi.
People Readiness
Aspek ini berfokus pada bagaimana struktur organisasi dapat menopang kebutuhan organisasi untuk mengelola fungsi SDM dengan baik dan memastikan SDM yang tersedia mendukung pencapaian strategi.
Execution Excellence and Culture Readiness
Aspek yang menyoroti kesiapan struktur organisasi untuk mendukung tata kelola organisasi yang baik dan pembentukan kultur organisasi yang sehat. Keenam aspek yang sudah dibahas ini lebih terarah pada perspektif internal dari struktur organisasi.
Agile Capability
Aspek selanjutnya lebih terarah pada perspektif eksternal dari organisasi danmengedepankan kesiapan struktur organisasi untuk beradaptasi menghadapi perubahan eksternal yang perlu dilakukan oleh organisasi agar tetap relevan dalam kompetisi.
Regulatory and Governance Compliance
Aspek ini berfokus pada kepatuhan struktur organisasi pada regulasi dan standar kepatuhan yang mempengaruhi operasional organisasi.
Kedelapan aspek untuk review struktur organisasi bisa menjadi kerangka dalam menyusun struktur organsasi yang baik. Selain membantu untuk memastikan struktur organisasi lebih selaras dengan arah strategis organisasi, kerangka ini juga membantu organisasi untuk terhindar dari mendesain struktur organisasi yang lebih mengedepankan person-fit dibanding kebutuhan strategis organisasi.
Handoko Said
One GML
Jika ada informasi yang ingin ditanyakan, silakan Chat WA Customer Service & Social Media kami:
Subscribe our latest insight and event
FOLLOW US
© 2024 ONE GML Consulting